Langsung ke konten utama

Data Science vs Big Data vs Data Analytics

Data Science

Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak? Seorang data scientist memiliki kemampuan mengolah data dengan volume yang sangat besar dalam sehari. Ia juga dituntut untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit.

Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu statistik untuk mengolah data, pemrograman sebagai pendukung pengolahan data dalam jumlah besar, ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) dalam menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis.

Big Data

Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak bisnis. Tidak hanya besar data yang menjadi poin utama tetapi apa yang harus dilakukan organisasi dengan data tersebut. Big Data dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah pada pengambilan keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik.

Konsep Big Data

Volume Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial dan informasi dari sensor atau mesin. Di masa lalu, aktivitas semacam ini menjadi masalah, namun dengan adanya teknologi baru (seperti Hadoop) bisa meredakan masalah ini.

Kecepatan Aliran data harus ditangani dengan secara cepat dan tepat bisa melalui hardware maupun software. Teknologi hardware seperti tag RFID, sensor pintar lainnya juga dibutuhkan untuk menangani data yang real-time.

Variasi Data yang dikumpulkan mempunyai format yang berbeda-beda. Mulai dari yang terstruktur, data numerik dalam database tradisional, data dokumen terstruktur teks, email, video, audio, transaksi keuangan dan lain-lain.

Variabilitas Selain kecepatan pengumpulan data yang meningkat dan variasi data yang semakin beraneka ragam, arus data kadang tidak konsisten dalam periode tertentu. Salah satu contohnya adalah hal yang sedang tren di media sosial. Periodenya bisa harian, musiman, dipicu peristiwa dadakan dan lain-lain. Beban puncak data dapat menantang untuk analis Big Data, bahkan dengan data yang tidak terstruktur.

Kompleksitas Hari ini, data berasal dari berbagai sumber sehingga cukup sulit untuk menghubungkan, mencocokan, membersihkan dan mengubah data di seluruh sistem. Namun, Big Data sangat dibutuhkan untuk memiliki korelasi antar data, hierarki dan beberapa keterkaitan data lainnya atau data yang acak.

Data Analytics

Ilmu untuk mengolah data mentah yang bertujuan untuk mencari pola dan mendapatkan simpulan tentang informasi dengan menambahkan algoritma atau proses mekanis untuk memperoleh pengetahuan

Ilmu yang diperlukan untuk Data Analytics:

  1. Programming Skill
  2. Statistical skill dan Matematic
  3. Machine Learning Skill
  4. Data Wrangling Skill
  5. Communication and Visualization Skill

Perbedaannya


Sumber

https://www.simplilearn.com/data-science-vs-big-data-vs-data-analytics-article

https://id.techinasia.com/talk/profesi-data-scientist-menjanjikan

https://www.codepolitan.com/mengenal-big-data






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Pencarian Buta Merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. Algoritma Breadth-First Search Traversal akan dilakukan dalan suatu graf, misalnya dimulai dari simpul v.  Kunjungi simpul v, bila simpul yang dicari ditemukan, maka pencarian selesai dan kembalikan hasil. Bila tidak ditemukan, kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan v, bila tidak ditemukan, cari lagi di simpul yang belum dikunjungi yang bertetangga dari simpul yang dikunjungi tadi. Begitu seterusnya sampai pencarian selesai (pencarian berhasil atau tidak ditemukan). Contoh Penerapan BFS Pencarian Jalur Terpendek dalam Permaina

Sejarah Perkembangan Sistem /Teknologi Informasi dan Perkembangan Perangkat Keras dan Lunak

Sejarah Perkembangan Sistem / Teknologi Informasi A . Sejarah Teknologi Informasi Masa Prasejarah Lukisan masa prasejarah di dinding-dinding gua Teknologi informasi dan komunikasi di masa lampau (masa dimana manusia belum mengenal yang namanya teknologi) difungsikan sebagai suatu metode untuk melakukan pengenalan terhadap bentuk-bentuk yang terlihat dan dikenali hal itu terbukti dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua yang berkaitan dengan berburu dan binatang buruan. Pada masa itu, bentuk komunikasi masyarakatnya hanya terbatas pada bentuk suara, dengusan dan isyarat anggota badan. Namun sesuai dengan perkembangannya, mulai diciptakan dan dikreasikan alat-alat yang dapat menimbulkan dan menghasilkan suara serta bunyi-bunyian seperti halnya isyarat gendang, isyarat terompet dan isyarat asap (popular digunakan oleh suku indian di benua Amerika zaman dahulu) dan isyarat-isyarat lainnya. Masa Sejarah Tahun 3000 SM