Langsung ke konten utama

How gamers supposed to be

A gamer is a person who play games. Many peoples also know about gamers, especially parents. Sometimes they “hate” them, cause their children mostly be a gamer. They slightly concerned about their children who prefer playing games than studying. But as a gamer, it doesn’t matters. Sometimes we need to refresh our mind by playing some games.

But sometimes gamers have a lack of manner. So, there’re some types that gamers supposed to be.

1. Appreciate  a game maker


A few gamer sometimes play games with the “hacked/cracked” one. They don’t even know how a game maker creates that game. It needs some power to create them, with a process of designing, programming, making a model, and many more. so, do u even want to play games with the cracked one ?. for me , yes . I will play the free to play one. haha

2. Corporate with teammates


Sometimes gamers expert with solo mode, but when they play coop mode they’re so selfish and so greedy. They don’t even know how to corporate with their teammates. So this part is the most important thing to win the game. Try to be considerate with ur teammates, work with them bestly.

3. Don’t blame your teammates

This part is partialy same with no 2. Sometimes they blame their teammates, cause there’s one or maybe 2 person who can’t play well. I know they supposed to be angry with it, but do they feel “blamed person” ‘s feeling ?. I know they’re doing well, and maybe they’re so expert, but that’s not the way to express their anger to them. Teach them to play well ! mostly of them are newbie or unexperienced one. Cmon dude don’t be like a kid, be the gentle one !. It’s not individual game, it’s team game. Please don’t try to blame ur teammates ! they’re ur teammates not ur enemies ! if u still blame ur teammates, u just like a kid, NOOB !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Pencarian Buta Merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. Algoritma Breadth-First Search Traversal akan dilakukan dalan suatu graf, misalnya dimulai dari simpul v.  Kunjungi simpul v, bila simpul yang dicari ditemukan, maka pencarian selesai dan kembalikan hasil. Bila tidak ditemukan, kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan v, bila tidak ditemukan, cari lagi di simpul yang belum dikunjungi yang bertetangga dari simpul yang dikunjungi tadi. Begitu seterusnya sampai pencarian selesai (pencarian berhasil atau tidak ditemukan). Contoh Penerapan BFS Pencarian Jalur Terpendek dalam Permaina

Data Science vs Big Data vs Data Analytics

Data Science Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak? Seorang data scientist memiliki kemampuan mengolah data dengan volume yang sangat besar dalam sehari. Ia juga dituntut untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit. Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu statistik untuk mengolah data, pemrograman sebagai pendukung pengolahan data dalam jumlah besar, ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) dalam menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis. Big Data Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik d

Perbandingan Framework COBIT, ITIL, dan Six Sigma

ITSM ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Beberapa contoh kerangka kerja yang menerapkan ITSM adalah COBIT, ITIL, dan Six Sigma. Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Konsep kerangka kerja COBIT dapat dilihat dari tiga sudut pandang, meliputi : Information Criteria, IT Resources, IT Processes, seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Model proses COBIT terdapat empat domain yang didalamnya terdapat 34  proses dalam memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi. Sehingga domain tersebut dapat diidentifikasikan yang terdiri dari 34 proses, yaitu (ITGI, 2007) : Domain Plain and Organize (PO) Yaitu mencakup masalah mengidentifikasikan cara terbaik TI untuk membe