Langsung ke konten utama

Perbandingan Framework COBIT, ITIL, dan Six Sigma

ITSM

ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Beberapa contoh kerangka kerja yang menerapkan ITSM adalah COBIT, ITIL, dan Six Sigma.

Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

Konsep kerangka kerja COBIT dapat dilihat dari tiga sudut pandang, meliputi : Information Criteria, IT Resources, IT Processes, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :


Model proses COBIT terdapat empat domain yang didalamnya terdapat 34  proses dalam memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi. Sehingga domain tersebut dapat diidentifikasikan yang terdiri dari 34 proses, yaitu (ITGI, 2007) :
  • Domain Plain and Organize (PO)
Yaitu mencakup masalah mengidentifikasikan cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi. Domain ini menitikberatkan pada proses perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan strategi organisasi.
  • Domain Acquire and Implement (AI)
Domain ini menitikberatkan pada proses pemilihan, pengadaan dan penerapan TI yang digunakan. Pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan, harus disertai solusi-solusi TI yang sesuai solusi TI tersebut diadakan, diimplementasikan dan diintegrasikan kedalam proses bisnis organisasi
  • Domain Deliver and Support (DS)
Domain ini menitikberatkan pada proses pelayanan TI dan dukungan teknisnya yang meliputi hal keamanan sistem, kesinambungan layanan,   pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pengelolaan data yang sedang berjalan.
  • Domain Monitor and Evaluate (ME)
Domain ini menitikberatkan pada proses pengawasan  pengelolaan TI pada organisasi seluruh kendali-kendali yang diterapkan setiap proses TI harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara berkala. Domain ini fokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan internal dan eksternal.

Framework ITIL (Information Technology Infrastructure Library)

Menurut Cartlidge et al.,(2007) ITIL adalah sebuah kerangka kerja (framework) umum yang menjelaskan best practice dalam IT Service Management. ITIL menyediakan kerangka kerja untuk manajemen IT dan berfokus pada pengukuran perbaikan secara terus menerus dari layanan IT yang diberikan, baik dari sudut pandang bisnis maupun konsumen.

Struktur ITIL terdiri dari :
  • Business Perspective
Unsur perspektif bisnis ITIL menyediakan informasi yang membantu menghubungkan kesenjangan antara kebutuhan kerja organisasi dan kebutuhan pelanggan.
  • Service Delivery
Unsur service delivery menyediakan informasi yang membantu mengidentifikasi layanan yang diperlukan untuk memberikan dukungan yang memadai untuk bisnis.
  • Service Support
Service support memastikan bahwa pelanggan memiliki akses yang tepat ke service yang dibutuhkan yang mendukung fungsi bisnis.
  • Information Communication Technology (ICT) Infrastructure Management
ICT memberikan informasi tentang:
  1. Network Service Management
  2. Operations Management
  3. Systems Management
  4. Local Processes Management
  • Application Management
Unsur applications management membantu mendefinisikan kebutuhan bisnis sesuai dengan perubahan dalam bisnis. Hal ini juga membantu organisasi dalam menggabungkan perubahan-perubahan dalam proses dan fungsinya.

Framework Six Sigma

Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk menggantikan peran Total Quality Management (TQM) yang selama ini biasa digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas. Implementasi Six Sigma di lapangan ternyata tidak hanya sekedar untuk mengurangi cacat. Ini menekankan perbaikan untuk proses bisnis secara umum, termasuk pengurangan biaya, waktu siklus yang lebih pendek, kepuasan pelanggan yang lebih besar dan metrik penting lainnya.

Six Sigma mempunyai 2 perspektif :
  • Statistik
Sigma dalam statistik dikenal sebagai standar deviasi yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati. Rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit'')proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat.
  • Metodologi
Pendekatan Six Sigma merupakan suatu metode terstruktur yang berbasiskan data, memfokuskan pada perbaikan proses dan identifikasi dan eliminasi cacat produk. Hal ini dilakukan oleh aplikasi dari dua inisiatif anak perusahaan, yang pergi dengan DMAIC singkatan dan DMADV. DMAIC singkatan dari (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) yang bertujuan untuk meningkatkan proses yang ada, yang belum ada dalam daftar spesifikasi mengenai kualitas.

Komponen Utama Six Sigma sebagai strategi bisnis adalah :
  1. Benar-benar mengutamakan pelanggan
  2. Manajemen yang bedasarkan data dan fakta
  3. Fokus pada proses
  4. Manajemen yang proaktif
  5. Kolaborasi tanpa batas
  6. Selalu mengejar kesempurnaan

Perbandingan antara Ketiga Framework

Framework COBIT memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi, Framework ITIL menyediakan kerangka kerja untuk manajemen IT dan berfokus pada pengukuran perbaikan secara terus menerus dari layanan IT yang diberikan, baik dari sudut pandang bisnis maupun konsumen, dan Framework Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk menggantikan peran Total Quality Management (TQM) yang selama ini biasa digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas.

Framework COBIT mempunyai 4 domain, yaitu Plain and Organize, Acquire and Implement, Deliver and Support, dan Monitor dan Evaluate, Framework ITIL mempunyai struktur Business Perspective, Service Delivery, Service Support, dan ICT Infracstructure Managament, dan Framework Six Sigma mempunyai 2 perspektif, yaitu Statistik dan Metodologi. Komponen utama Six Sigma dalam strategy bisnis adalah Benar-benar mengutamakan pelanggan, Manajemen yang bedasarkan data dan fakta, Fokus pada proses, Manajemen yang proaktif, Kolaborasi tanpa batas, Selalu mengejar kesempurnaan


Sumber :

http://www.erdisusanto.com/2012/11/kerangka-kerja-cobit-control-objectives.html
http://www.kompasiana.com/febrie.dk/six-sigma-dan-implementasinya_5500d42fa3331153735120db
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2013-0059%20BAB%202.pdf











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Pencarian Buta Merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. Algoritma Breadth-First Search Traversal akan dilakukan dalan suatu graf, misalnya dimulai dari simpul v.  Kunjungi simpul v, bila simpul yang dicari ditemukan, maka pencarian selesai dan kembalikan hasil. Bila tidak ditemukan, kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan v, bila tidak ditemukan, cari lagi di simpul yang belum dikunjungi yang bertetangga dari simpul yang dikunjungi tadi. Begitu seterusnya sampai pencarian selesai (pencarian berhasil atau tidak ditemukan). Contoh Penerapan BFS Pencarian Jalur Terpendek dalam Permaina

Data Science vs Big Data vs Data Analytics

Data Science Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak? Seorang data scientist memiliki kemampuan mengolah data dengan volume yang sangat besar dalam sehari. Ia juga dituntut untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit. Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu statistik untuk mengolah data, pemrograman sebagai pendukung pengolahan data dalam jumlah besar, ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) dalam menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis. Big Data Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik d