Langsung ke konten utama

Ilmu Itu Gak Penting !

Sebelum membahas judul dari tulisan saya, sebenarnya ilmu itu apasih ?. Menurut saya sih ilmu itu adalah sesuatu yang kita dapat dari suatu pekerjaan yang kita kerjakan, seperti belajar,bekerja,dll. Nah sebenarnya ilmu itu gak penting, tauu ! apalagi di negeri yang kita cintai ini.

Kenapa sih ilmu itu gak penting ? ya, karena faktor ini :

1. "Kertas Lebih Penting"

Kertas, 1 kata yang berjuta makana. Kertas ini memang primadona di negeri yang kita cinta ini. Kertas ini bukan kertas yang kita tulis pada buku tulis, kertas ini merupakan selembar rangkuman nilai, atau selembar dari hasil kursus yang kita jalani.

Bayangin aja 1 lembar kertas yang satu ini begitu besar kegunaannya, bahkan ada yang “bela-bela in” untuk membeli kertas ini. Padahal ngapain ya, beli kertas yang isinya 1 lembar yang begitu mahal, mendingan juga kita beli buku yang kertasnya banyak dan murah. Haha.

2. Nilai akhir jadi pacuan

Fenomena satu ini sangat melekat bagi masyarakat Indonesia, bahkan banyak dari masyarakat akan selalu menanyakan nilai akhir. Apalagi bagi kalangan pelajar, pasti pertanyaan tentang NEM,IP/IPK itu selaku melekat ke diri mereka. Bagi mahasiswa seperti saya, pertanyaan itu akan muncul setiap akhir semester. Keren kan 1 pertanyaan nunggunya sampai 6 bulan. Ya bagi, yang mendapat nilai yang bagus pasti tidak masalah dong bila ditanya soal ini, tapi bagi yang mendapat jelek ? apa akan memberikan penderitaan mereka ?. 

Jarang lohh sesama mahasiswa itu menanyakan tentang pelajaran apa yang mereka dapat dalam 1 semester. Contohnya :  “Nan, semester ini belajar apa aja ? Trus udh dapet bahasa pemograman apa ?, pasti mereka akan nanya kayak gini : “Nan, IP dapet berapa ?”. Kalau pertanyaan yang pertama pasti enak kalau dijawab, hitung-hitung mereview tentang pelajaran di semester kemarin, nah misalnya kalau dapet yang pertanyaan kedua , Eww!. 

3. Pada seleksi masuk dunia kerja akan terjadi “Seleksi Alam”

“Seleksi Alam” disini maksudnya adalah bagus-bagusan”kertas” bukan melihat skill terlebih dahulu. Padahal kan yang mempunyai “kertas” bagus bukan berarti dia mempunyai skill yang bagus juga (Tapi, ada juga lohh yang “kertasnya” bagus , skillnya juga bagus). Misalnya kalau mereka beli “kertas” itu gimana ? haha.

Nah bisa banyangin kan, betapa ilmu itu tidak penting di negeri kita ini. Padahal ilmu merupakan proses dari kita belajar. Dengan ilmu kita bisa mengetahui mana yang salah maupun yang benar. Dengan ilmu juga kita bisa selamat di dunia ini dan di akhirat (tapi ilmunya harus yang bermanfaat). Dengan ilmu juga kita dapat melaksanakan pekerjaan jadi lebih baik lagi. Dan dengan ilmu juga kita tidak bisa “di bodohin orang lain”. 

Jadi ingat yak, bahwa ILMU ITU GAK PENTING !, haha.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Pencarian Buta Merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. Algoritma Breadth-First Search Traversal akan dilakukan dalan suatu graf, misalnya dimulai dari simpul v.  Kunjungi simpul v, bila simpul yang dicari ditemukan, maka pencarian selesai dan kembalikan hasil. Bila tidak ditemukan, kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan v, bila tidak ditemukan, cari lagi di simpul yang belum dikunjungi yang bertetangga dari simpul yang dikunjungi tadi. Begitu seterusnya sampai pencarian selesai (pencarian berhasil atau tidak ditemukan). Contoh Penerapan BFS Pencarian Jalur Terpendek dalam Permaina

Data Science vs Big Data vs Data Analytics

Data Science Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak? Seorang data scientist memiliki kemampuan mengolah data dengan volume yang sangat besar dalam sehari. Ia juga dituntut untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit. Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu statistik untuk mengolah data, pemrograman sebagai pendukung pengolahan data dalam jumlah besar, ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) dalam menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis. Big Data Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik d

Perbandingan Framework COBIT, ITIL, dan Six Sigma

ITSM ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Beberapa contoh kerangka kerja yang menerapkan ITSM adalah COBIT, ITIL, dan Six Sigma. Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Konsep kerangka kerja COBIT dapat dilihat dari tiga sudut pandang, meliputi : Information Criteria, IT Resources, IT Processes, seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Model proses COBIT terdapat empat domain yang didalamnya terdapat 34  proses dalam memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi. Sehingga domain tersebut dapat diidentifikasikan yang terdiri dari 34 proses, yaitu (ITGI, 2007) : Domain Plain and Organize (PO) Yaitu mencakup masalah mengidentifikasikan cara terbaik TI untuk membe