Langsung ke konten utama

Sifat Kita Seharusnya

Setiap orang mempunyai sifat yang beraneka ragam , kita tidak bisa membuat orang mengganti sifat aslinya. Namun apa salahnya bila setiap orang mempunyai suatu sifat yang sama. Sifat tersebut adalah selalu “melihat ke bawah”. Nama sifat itu simple, tapi maknanya yang luar biasa. Mempunyai sifat yang seperti itu memang  susah, karena memang setiap manusia memiliki suatu sifat berketidak-puasan. Mereka akan tetap mencari apa yang ingin mereka dapat, dan berpendapat bahwa apa yang mereka dapat itu bukan berarti apa-apa. 

Tapi tidakkah mereka lihat, bahwa ada segilintir orang yang “dibawah” mereka ?.  Harusnya mereka selalu bersyukur terhadap apa yang mereka punya, bukan merasa selalu merasa kekurangan. Ingat jangan selalu terpaku terhadap pepatah “Di atas langit ada langit”, tapi selalu lihat yang “di bawah” sana. Walaupun mereka kekurangan , mereka selalu bersyukur apa yang mereka dapat. Mereka tidak pernah mengeluh bahwa hidupnya selalu kekurangan, malah mereka selalu bersyukur karena masih bisa hidup di dunia ini. 

Jadi jangan kesal bahwa anda tidak bisa membeli I-phone 7s , banyak dibawah sana yang masih sulit untuk makan. Dan jangan juga mengeluh bila anda susah makan, karena masih ada orang yang benar-benar tidak bisa makan. Sesungguhnya Allah itu adil kok, Allah selalu memberikan begitu banyak nikmatnya kepada hambanya yang selalu bersyukur. Jadi , sesusah apapun hidup yang kita jalanin, maka bersyukurlah, mungkin hidup kita akan kaya pada saat di akhirat nanti.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pencarian Buta dan Heuristik

Pencarian Buta Merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya. Algoritma Breadth-First Search Traversal akan dilakukan dalan suatu graf, misalnya dimulai dari simpul v.  Kunjungi simpul v, bila simpul yang dicari ditemukan, maka pencarian selesai dan kembalikan hasil. Bila tidak ditemukan, kunjungi semua simpul yang bertetangga dengan v, bila tidak ditemukan, cari lagi di simpul yang belum dikunjungi yang bertetangga dari simpul yang dikunjungi tadi. Begitu seterusnya sampai pencarian selesai (pencarian berhasil atau tidak ditemukan). Contoh Penerapan BFS Pencarian Jalur Terpendek dalam Permaina

Data Science vs Big Data vs Data Analytics

Data Science Tahun 2012 yang lalu, Harvard Business Review menyebut profesi data scientist sebagai profesi terseksi abad 21. Bagaimana tidak? Seorang data scientist memiliki kemampuan mengolah data dengan volume yang sangat besar dalam sehari. Ia juga dituntut untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi untuk mengomunikasikan hasil olahan data. Kemampuan ini sangatlah jarang ditemukan. Inilah yang membuat profesi ini terlihat keren, dan konon memberi pundi-pundi penghasilan yang tidak sedikit. Seorang data scientist dituntut untuk menguasai sejumlah disiplin ilmu: ilmu statistik untuk mengolah data, pemrograman sebagai pendukung pengolahan data dalam jumlah besar, ekonomi (atau bidang ilmu lain tergantung pada bidang perusahaan atau organisasi) dalam menganalisis dan mendapatkan insight dari hasil olahan data, serta kemampuan untuk menceritakan (story telling) data yang telah dianalisis. Big Data Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik d

Perbandingan Framework COBIT, ITIL, dan Six Sigma

ITSM ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Beberapa contoh kerangka kerja yang menerapkan ITSM adalah COBIT, ITIL, dan Six Sigma. Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Konsep kerangka kerja COBIT dapat dilihat dari tiga sudut pandang, meliputi : Information Criteria, IT Resources, IT Processes, seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Model proses COBIT terdapat empat domain yang didalamnya terdapat 34  proses dalam memberikan informasi kepada dunia usaha sesuai dengan bisnis dan kebutuhan tata kelola teknologi informasi. Sehingga domain tersebut dapat diidentifikasikan yang terdiri dari 34 proses, yaitu (ITGI, 2007) : Domain Plain and Organize (PO) Yaitu mencakup masalah mengidentifikasikan cara terbaik TI untuk membe